Sel surya dan pemberdayaan masyarakat (Bagian Pertama)

Bisakah sel surya memberi pengaruh siginifikan pada aktifitas keseharian kita? Ataukah sel surya sebagai sebuah produk teknologi mampu menigkatkan taraf hidup umat manusia sebagaimana tujuan dari sains dan teknologi itu sendiri? Mengingat perannya sebagai sebuah sumber listrik atau sumber energi, apa saja yang dapat dilakukan oleh sel surya untuk menopang aktifitas jika kita mulai melepaskan diri dari ketergantungan sumber listrik konvensional semisal listrik dari perusahaan listrik yang mengambil listrik dari pembangkit listrik konvensional puila? Tulisan kali ini bertujuan mengupas secara ringkas pemanfaatan sel surya dalam mensuplai energi listrik sehari-hari, potensi aplikasinya berikut model-model produk berbasis sel surya.

Meski pada awalnya, pemanfaatan sel surya lebih banyak difokuskan pada sektor rumah tangga (lihat : Ramai-ramai membangun hunian swadaya energi) namun akhir-akhir ini beberapa aplikasi baru dari sel surya bermunculan. Aplikasi baru tersebut tidak lain berupa terobosan-terobosan produk elektronik yang memanfaatkan sel surya sebagai sumber tenaganya. Adanya terobosan atau inovasi produk yang didukung oleh sel surya diyakini didorong oleh karakteristik unik sel surya yang memilki mobilitas tinggi serta akses mudah hampir setiap sudut bumi terhadap sinar matahari, yang ujung-ujungnya membawa serta celah-celah pasar baru untuk produk inovasi teknologi.

Hanya saja, menurut pengamatan penulis, sel surya saat ini masih dalam skema peran sebagai produk komplementer dari pembangkit listrik konvensional yang sudah mapan, bukan merupakan pilihan utama itu sendiri. Kehadiran sel surya sebagai sumber listrik sejauh ini baru difokuskan untuk menutup kelemahan jaringan instalasi kabel listrik yang sering menemui hambatan dalam menjangkau daerah terpencil-pedalaman (remote area), pulau-pulau kecil dengan sedikit penghuni untuk kasus tanah air kita, pegunungan dengan minimnya jaringan listrik atau hanya merupakan bagian dari program pemberdayaan komunitas yang digiatkan oleh pemerintah atau NGO/LSM alih-alih murni pendekatan pemasaran atas dasar bisnis.

1. Pompa air bertenaga surya (solar powered water pump)

Sebagaimana namanya, pompar air yang berfungsi menyedot air dari dalam tanah ini digerakkan dengan tenaga surya. Secara fisik, fungsi maupun instalasi pompa air ini tidak ubahnya pompa air konvensional. Hanya saja, perbedaan mencolok ada pada panel surya silikon yang menggenapi sistem pompa air sebagai sumber listrik yang menggerakkan pompa, sebagaimana terlihat di Gambar 1 berikut. Konsep dari pompa air bertenaga surya ini ialah sebuah pompa yang diperuntukkan bagi daerah yang terisolasi atau jauh dari jaringan instalasi listrik. Konsep ini dirasakan efektif mengingat penggunaan secara kolektif pompa air bertenaga surya ini akan mereduksi beban biaya akibat keberadaan panel surya yang tidak murah.

solar-pump.jpg

Gambar 1. Contoh produk pompa air bertenaga surya.

Dibandingkan dengan pompa air dengan tenaga listrik konvensional, pompa air bertenaga surya ini menggunakan arus searah (arus DC) tidak seperti pompa konvensional yang berarus bolak balik (AC). Hal ini mengingat panel surya yang digunakan sebagai sumber listrik memiliki output arus DC dan tidak memilki pengubah arus DC-AC sebagaimana listrik yang terinstalasi di perumahan. Pada umumnya pompa air ini memerlukan panel surya dengan daya keluaran 75-100 Watt dan didukung oleh baterei 12 volt agar pompa dapat bekerja di malam hari pula. Kedalaman air yang dapat dicapai secara efektif oleh pompa ini berkisar 50-70 m dengan debit air maksimum hingga 275 liter per jam.

Konsumen dapat memilih dua jenis pompa ini, yakni pompa yang terletak di atas permukaan tanah atau pompa yang diletakkan/dipendam di bawah permukaan tanah. Kapasitas pompa beserta panel surya yang digunakan sangat tergantung dari kondisi operasi semisal kedalaman air di bawah tanah, berapa banyak debit air yang dibutuhkan serta tentu saja biaya. Penempatan pompa air bertenaga surya ini di Indonesia sudah dicoba di daerah kering minim hujan seperti di Nusa Tenggara Barat mapupun daerah Bantul DIY.

2. Kulkas bertenaga surya (Solar powered refrigerator)

Pernahkah kita membayangkan sebuah situasi ekstrim; bencana alam atau gempa yang melanda sebuah daerah, membuat daerah tersebut terisolasi dari luar baik perhubungan, telekomunikasi maupun dari instalasi listrik utama. Atau katakanlah sebuah daerah terpencil di pedalaman Sumatera atau Sulawesi yang memutuhkan tim kesehatan guna memeriksa kesehatan penduduk setempat di mana masalah listrik menjadi kendala utama. Dua situasi di atas yang berkaitan dengan penanganan pasca-bencana alam atau pemenuhan kebutuhan kesehatan penduduk merupakan salah satu pendorong ditemukannya sebuah lemari pendingin yang “portable” plus “mobile”yang dibawa oleh tim medis tanpa perlu bergantung pada ada atau tiadanya suplai listrik. Suplai listrik yang menopang beroperasinya lemari pendingin ini berasal dari sel surya pula, yang dapat dibawa dan dipasang dengan mudah (lihat Gambar 2). Sebagai sebuah peralatan medis, lemari pendingin ini berfungsi untuk menyimpan vaksin maupun obat-obatan dan makanan.

solar-refrigerator.jpg

Gambar 2. Lemari pendingin bertenaga surya untuk keperluan medis di daerah terpencil.

Sistem lemari pendingin bertenaga surya ini terdiri atas empat komponen utama; yakni panel surya, baterei, lemari pendingin dan kontrol pengisian listrik (“charge controller”). Panel surya yang dipergunakan biasanya berdaya 800 Watt untuk lemari pendingin berdaya 600 Watt. Baterei cadangan yang dipergunakan memiliki 105 Ah sebanyak 6-8 buah. Konon harga sebuah sistem lemari pendingin lengkap ini ialah US$ 5000.

(Bersambung)

 

 

 

 

46 Comments

Filed under Aplikasi Sel Surya

46 responses to “Sel surya dan pemberdayaan masyarakat (Bagian Pertama)

  1. saya mau nanay apakah plts bisa di pakai 24 jam nonstop

    makasih

  2. Rachmat Adhi Wibowo

    salam mas mohammad.
    Terima kasih kunjungannya.

    pembangkit listrik tenaga surya memang blm ada di indonesia. namun sudah ada di negara2 maju. PLTS ini ‘beroperasi’ 24 jam. dalam arti kata, sel surya mengkonversi cahaya menjadi listrik di kala mendapat penyinaran matahari kurang lebih 10-12 jam dan setelah menyimpannya di dalam baterei, listrik yang disimpan untuk dipakai di malam hari. begitu singkatnya.

  3. dee

    apakah penggunaan sel surya memiliki efek pada lingkungan?

  4. Rachmat Adhi Wibowo

    Iya… salam Mba Dee. Mudah2an “Mbak”…

    Jika yang dimaksud dengan efek negartif berupa limbah beracun, untungnya tidak. Justru saat ini, bahan (silikon) yang dipergunakan oleh sel surya jenis silikon merupakan bahan buangan dari industri semikonduktor itu sendiri.
    Makanya, sel surya disebut dengan ‘green energy’ karena relatif ramah lingkungan.
    Saat ini, perkembangan teknologi sel surya yang mencoba banyak sekali jenis material baru yang murah membawa dampak berupa pemakaian material atau zat2 yang beracun. Namun demikian, masih di dalam batas kemampuan teknologi lingkungan untuk memperbaiki serta me-recovery dampak yang disebabkan oleh perkembangan baru ini.

  5. audy

    apakah ada minimum intensitas sinar matahari dalam penggunaan sel surya ini? apakah ukuran optimum intensitas sinar matahari dalam aplikasi ini?

  6. Rachmat Adhi Wibowo

    Dy…

    Ya jelas ada…

    Sekarang ini telah dilakukan pemetaan intensitas matahari baik dalam skala lokal, regonal maupun global. Di sana ditunjukkan bahwa ada aderah2 dengan intensitas yang tinggi dan ada daerah2 dengan intensitas matahari yang kurang baik untuk pemasangan sel surya. Jelas, hal ini pada akhirnya akan berpengaruh pada kinerja sel. Saya baru bisa menjelaskan secara kualitatif saja dulu, mgkn topik intensitas cahaya matahari ini bsia buat bahan blog nanti.

    Namun perlu diketahui, pengukuran efisiensi sel surya itu dilakukan dalam intensitas sinar matahari standar yang jatuh tegak lurus di permukaan bumi di khatulistiwa yang diasumsikan sebagai tingkat maksimum intensitas sinar matahari yang masuk ke bumi setelah melewati atmosfir. Jadi jika dipakai di Swedia secara praktis sehari hari misalnya, kemungkinan berkurangnya tingkat efisiensi sel surya dapat saja terjadi akibat beda intensitas sinar mataharinya.

    Trims untuk meramaikan blog saya ini… (^_^)

  7. audy

    Pertanyaan lanjutan kan jadinya ada tuh Dhi, hehehe…

    Jadi kalau misalnya emang udah ada quantitatif intensitas yang diperlukan dan dengan efisiensi dari sel suryanya sendiri maka udah bisa tuh dihitung perkiraan investasi dan rate of return dari investasi tersebut.

    Mungkin secara kasarnya diperbandingkan dengan menggunakan generator diesel yang notabene bisa berfungsi tiap hari tidak peduli apakah lagi ada matahari atau tidak.

    Sebagai ilmuwan memang asyiknya kalo udah berbicara mengenai hal teknis, efisiensi, dan aplikasi- aplikasi tetapi pasti nanti bentroknya sama birokrat atau mungkin industri ya di hitung- hitungan investasi dan rate of return- nya.

    Ya segini dulu lah…

    PS: Menarik juga topiknya…

  8. Rachmat Adhi Wibowo

    Haha… ya dunia industri dengan penelitian itu jauh panggang dari api.. Perhitungannya lain meski produknya sama.
    Ya pasti menarik lah topik renewable energy. Karena itu masa depan kita yang tidak bisa dielakkan.. Tinggal menunggu waktu saja. Masalahnya, kita ada di mana?Sebagai pemain yang memberikan kontribusi besar ataukan sekedar penonton….? kkkkk (^_^)

  9. hagit

    saya sedang melakukan penelitian tentang “solar cooker” n mencoba membuat alatnya.akan tetapi saya terhambat dengan informasi tentang intensitas matahari??? di mana say bisa mendapatkan informasinya….??

  10. assalamu’alaikum?
    aku punya sebuah penelitian sel surya,untuk dimanfaatkan pada gardu kereta api. ini sudah berjalan dan hampir selesai.
    kendala hanya pada sel surya untuk penelitian.saya hny punya 1sel surya dgn panjang 64X63cm.efisiensi krj jg makin kurang karena perwatan yg kurang baik. apa ada cara bagaimana menerapkan/memasang sel surya yg baik pada atap rumah?
    tolong beri masukkan ya…………..?

  11. Rachmat Adhi Wibowo

    Buat Mas Hagit,
    Terima kasih atas pertanyaan dan infomrasi ttg penelitiannya. Semoga lancar dan berfaedah untuk masyarakat luas.

    Mohon beri waktu bagi saya untuk mencarikannya.
    Namun sebenarnya, untuk solar cooker ini di Indonesia yang sedang masuk ke musim penghujan, rada sulit untuk memaksimalkan potensi sinar dan panas matahari akibat kemungkinan besar tertutup awan.
    Jadi mohon pertimbangannya dalam mengembangkan aplikasi ini. Jika diperuntukkan bagi kawasan pantai dengan sasaran keluarga2 nelayan, solar cooker ini memiliki potensi yang menjanjikan.

    Untuk Mas Setyo di UMS (Univ. Muhammadiyah Surakarta?).
    Selamat berjuang (^_^)

    Kalau boleh saya terka, sel suryanya tipe silikon polikristal ya? Namun dengan luas are sel surya tsb, kemungkinan penurunan efisiensi sel pasti terjadi. Efisiensi sel silikon biasanya pada kisaran 12-15% dengan luas penanmpang kira2 30 cm2. Jika luas area sel surya spt yg dimaksud mas Setyo, bisa jadi ada problem di sirkuit/kabel yang menghubungkan antar selnya krn sel surya yang mas Setyo pergunakan agaknya berbentuk module yang notabene gabungan dari sekian bnyk sel surya.
    Mgkn boleh tahu spesifikasi sel surya yg tengah diteliti/dipasang?Semacam brp daya puncak yg dihasilkan dsb dsb.

    Mgkn saya bisa kasih saran sedikit utk menjaga efisiensi sel.

    1. Bisa dengan konsentrator. Katakanlah cermin atau aluminum yang dilengkungkan semacam parabola ke arah sel suryanya. Tujuannya ialah mengumpulkan sinar matahari dan mengarahkannya ke sel surya dengan arah yg pas.
    (Ini bsia jadi bahan penelitian yg cukup baik krn di dunia sel surya, bidang ini pun jadi satu bidang penelitian tersendiri)

    2. Cek sirkuit yg di sel surya tsb. Krn efisiensi sel juga dpengaruhi oleh Balance of System (BOS)nya.

    3. Jika ada dugaan perawatan yg kurang baik, bersihkan saja permukaan sel suryanya. Mgkn enkapsulasi sel surya terdegradasi akibat kelembaban udara dsb.

    Selamat mencoba!

  12. alberttenggario

    asslkmum mas,,,aku wong ndeso baru nginjak dunia internet,,,topiknya menarik ya…tapi aku nggak reti cara m’buat sel surya nya gimana???????????????tolong dijawab ya mas,wasslmkm.

  13. Rachmat Adhi Wibowo

    Wa’alaikumsalam Mas Tenggario.
    Salam kenal dan makasi dah melihat info di Blog ini.

    Well, saya dah seklias menjabarkan proses pembuatan sel surya silikon yg dipakai di artikel yang mas barusan baca. Mas Bisa baca artikel terbaru di Blog ini.

    Tidak mudah krn itu melibatkan proses semikonduktor.

  14. saya minta daftar harga sel surya

  15. Rachmat Adhi Wibowo

    Salam mas Sugeng.

    Hmm… harga sel suryanya biasanya sekitar 3-4 USD per sel. Itu di Korea sih. namun di pasaran dunia saya yakin tidak terlalu jauh.

    Namun perlu diketahui, sel surya itu hanyalah istilah bagi teknologi konversi sinar matahari ke listrik.
    Sebenarnya tidak pernah dijual per sel, namun per modul atau per panel.
    Modul surya ialah gabungan dari sel surya, biasanya sekitar 30-40 sel. Modul inilah yang dipasarkan sesuai dengan satuan daya. Biasanya per modul surya mempunyai daya 50, 75 atau 100 Watt, tergantung produsennya. Untuk menghasilkan daya 50 Watt itulah gabungan sel surya diperlukan karena satu sel itu hanya menghasilkan daya tidak lebih dari 2 Watt (kecil ya untuk ukuran sel seluas 10x10cm (100 cm2).

    Secara umum, untuk menghitung harga modul surya lengkap dengan perangkat listrik dan baterei dapat dihittung dengan harga 2-3 USD per Watt. Jika Mas Sugeng hendak memberi modul surya dengan daya 50 Watt, maka kalikan saja dengan 2-3 USD untuk memberikan kisaran harga modul surya.

    Mahal? Ya jelas masih mahal krn sel surya/modul surya merupakan penghasil listrik yang tidak disubsidi. Mahal jg karena itu masih merupakan teknologi alternatif, meski di negara maju sudah dipakai sejak lama.

    Artikel ttg “Hunian Swadaya Energi” yg saya tulis di Blog ini menggambarkan bahwa membeli sel/modul surya lebih merupakan sebuah investasi. Well, itu di negara maju. Mgkn kita perlu menunggu sedikit untuk terealisasi di negara kita.

    Artikel terbaru saya ttg sel surya silikon memuat gambar sel dan modul surya.

  16. tri

    berapa kira-kira harga satu set pompa air tenaga surya ? dan dimanakah kedudukan pemasarannya ?

  17. Adhi

    Salam Mas Tri.
    Mgkn jika Anda di Jakarta, bisa mencarinya di Glodok.
    Mgkn bisa dicek dulu di http://www.indonetwork.net

  18. Esi

    Blog anda ok banget..
    menunjukkan bahwa anda peduli dan wajib share ilmu pada semuanya tanpa kecuali.. terima kasih
    pertanyaan saya, apakah Indonesia sudah memiliki dan mengaplikasikan teknologi ini? jika sudah ada dimana?
    Wassalam..

  19. Adhi

    Salam. Mas/Mba? Esi…

    Terima kasih sekali lagi atas kunjungan dan telah meramaikan blog ini…:-)

    Indonesia sudah mengaplikasikan sel surya koq, meski dalam kapasitas yang kecil sekali. Misalnya, pada program2 listrik di pedesaan dengan bantuan dana internasional. Untuk kalangan umum, bbrp sudah mulai mengembangkan bisnis sel surya ini, yang berarti pasar sel surya ini sudah ada dan tengah meningkat mnrt beberapa laporan rekan-rekan saya di tanah air. Sudah bnyk masyarakat yang memanfaatkan sel surya ini. Namun krn belum adanya dukungan dari pemerintah, perkembangan sel surya di Indonesia masih belum terasa.

    Smg bermanfaat

  20. Dear Mas Adhi,

    Apakah sudah mengetahui bahwa di bekasi pabrik yang bisa membuat material untuk pembuatan solar pv yaitu monocrystalline silicon wafers?
    Apakah ada orang-orang kita yang mempunyai kemampuan /sedang melalukan riset untuk membuat solar pv panel?

  21. Adhi

    Salam Pak Hari.

    Sayangnya, infomrasi ini belum saya dapatkan. Mgkn perlu kontak2 ke kampus2 di Indonesia semisal ITB, UI, atau ITS yang saya tahu cukup intensif meneliti sel surya.

    FYI, jika sudah dalam bentuk panel surya yang besar (ukuran 5 m x 10 m), maka biasanya pabrikan yang mengerjakan ini. Riset pada umumnya berkait dengan sel surya (ukuran jauh lebih kecil) atau sekedar simulasi panel surya.

    Moga bermanfaat….

  22. Dear Mas Adhi,

    Jika ada rekan-rekan Mas Adhi yang membutuhkan material mono silicon wafer untuk riset solar pv maka saya dapat memberikannya secara cuma-cuma, Bila Mas Adhi dapat meluangkan waktunya maka dapat menghubungi alamat email saya karena ada hal-hal yang hanya dapat disharing melalui alamat email Mas Adhi.

    Sukses selalu…..

    Wah, terima kasih sekali Pak Hari. nanti bisa ditindaklanjuti.
    Salam dari jauh.

  23. Thx infonya…
    ini sangat membantu tugasku membuat saklar AC otamatis tenaga surya.

    🙂 Terima kasih juga. Suprise jika tulisan tersebut bisa bermanfaat buat Mas “Zpoel”.

  24. Solar sel adalah tanggapan bagi krisis energi yang terjadi hampir bagian belahan dunia…saya tertarik untuk mengena dan mempelajari alat ini. kebetulan saat ini saya sedang mengerjakan / menyusun makalah untuk tugas akhir ku dengan judul ‘Bangunan Hemat Energi”. Untuk itu saya mau meminta tolong untuk di jelaskan diagaram / skema jaringan solar sel, sistem kerjanya serta berapa luasan ruangan untuk ruang penyimpanan batterai nya. saya memohon dengan sanagt bantuannya, karena waktu pengumpulan makalah nya udah mendesak ! sebelumnya saya mengucapkan banyak terima kasih.

    Balasan.

    Wealah Mas Dudunk ini gimana.
    Yang punya hajatan makalah sampeyan koq ya saya yang musti repot…
    hehehe 🙂

    Gini mas, coba lirik dulu artikel saya ttg hunian bertenaga surya.
    Kemudian mengenai cara kerjanya bisa di sini .
    Lengkapnya bisa di cari di Internet. Harganya bisa dilihat di artikel ini pula.

    Jika sudah cukup, coba tanyakan lagi apa yang kurang.

    Semoga sukses tugas akhirnya. Saran saya, jangan ngerjakan sesuatu dengan mepet2..:-) hasil akhirnya selalu tidak memuaskan… hehe

  25. Dear pak Adhi,

    Sangat tertarik setiap kali membaca tulisan Anda. Saat ini saya sedang belajar tentang PV dan melakukan studi mengenai pengembangan solar PV di Indonesia, dari segi pengadaan dan skema pendanaannya.

    Dari yang saya pelajari, teknologi panel surya sudah mature untuk dikembangkan secara massal walaupun perlu terus ditingkatkan dan disempurnakan, misalnya solar home system yg terutama perlu disempurnakan dalam hal kapasitas n lifetime battry (mohon koreksi klo saya salah). ditambah lagi kondisi kelistrikan kita dan masalah BBM yg semakin pelik, seharusnya promosi pengembangan penggunaan tekno PV sebagai alternatif energi semakin meningkat. Tapi kenyataannya belum demikian. Saya sedang mempelajari kendala2 utama di lapangan. Beberapa artikel n teman2 di Pemerintahan yg menangani ini menyebutkan kendalanya adalah dari aspek financing.

    Banyak sekali sebenarnya yg saya ingin belajar dan diskusikan, namun tampaknya pak Adhi lebih ke teknologi dan aplikasinya ya..(maaf klo salah) Apakah bapak ada kenalan dari aspek ini yg mau bagi2 ilmu seperti bapak? kalau berkenan, plis share contact beliau untuk saya hubungi…

    Trims n Suksess…..

    Balasan

    Salam Mba Novrida.

    Wah, saya percaya kl mba ini orang yang cerdas. Semua dugaan mba tepat 100%. 🙂
    Betul bahwa saya berkutat di persoalan teknologinya, bukan di level kebijakan (policy).
    Betul pula jika problem utama penerapan sel surya di Indonesia ialah soal fincancing…

    Mgkn jika belum sempat baca artikel saya ttgl financing ini, silakan ke link berikut
    https://energisurya.wordpress.com/2008/01/09/menanti-program-insentif-pemerintah-dalam-memasyarakatkan-sel-surya-bagian-1/

    Namun berhubung soal financing policy ini masih sangat umum, bisa jadi tulisan tersebut di luar ekspektasi Mba Novrida. Ya mudah2an ada manfaatnya aja.

    Salam

  26. achmad

    yang masih perlu diselidiki juga, khususnya untuk teman2 yang berniat memasang sel surya yang terintegrasi dengan instalasi listrik PLN di rumah.
    Saya sendiri bercita-cita membangun sistem sel surya akan membantu sebagian konsumsi listrik dirumah, dan nantinya ditambah secara bertahap, untuk mengurangi ketergantungan listrik dari PLN.

    Sistem ini membutuhkan inverter untuk merubah arus DC ke AC. Saya ingin tahu apakah memasang inverter yang terintegrasi dengan instalasi listrik PLN di rumah tidak bertentangan dengan ketentuan PLN?

    Saya tidak tahu pasti ketentuan-ketentuan apa saja yang tidak boleh dilanggar dalam merubah instalasi listrik PLN.?

    Mohon komentarnya

  27. Makhfud

    mas adhi saya sangat tertarik dng blog ini, sangat menarik membahas tentang sel surya merupakan sumber energi terbarukan yg sharusnya sdh di kembangkan sejak dini, salam kenal mas.

    Bgini mas sy ini mahasiswa yg rencana mengambil judul tugas akhir tentang “Pembangkitan listrik sel surya dan aplikasinya pada rumah tangga” yg menjadi kendala bagi sy itu kurangnya artikel tentang sel surya yg sy butuhkan, yg membhas tentang inverter yg cocok, cara pemasangannya, serta biaya yg di perlukan?, mohon bantuannya mas tentang artikel solar cell yang sy butuhkan ini.

    Sekarang ini mas sy punya solar cell berukuran 1m x 0.5 m yg tersusun dr 36 sel yg di pasang seri dan paralel yg kemudian sy mau tanyakan Bgaimana karakteristik penyusunan selnya (seri dan paralel) kemudian kelebihan dan kekurangannya, selain itu u/ solar sell berukuran sperti yg sy paparkan brapa daya yg bisa di bangkitkannya? mohon penjelasannya mas.

  28. hendro wahyu p

    perkenalkan nama saya adalah hendro….saya adalah mahasiswa teknik arsitektur ITN Malang….saya sangat tertarik untuk mempelajari tentang energi surya ini dan sangat ingin mempraktekkan nya secara nyata dan mudah-mudahan akan sangat bermanfaat bagi tugas Akhir yang hendak saya kerjakan maupun bagi masyarakat di sekitar saya….untuk itu perkenankan saya mohon bantuan untuk informasinya tentang cara kerja, bahan material apa saja yang diperlukan, di mana saya bisa membeli atau memesan panel surya tersebut, dan berapa perkiraan anggaran nya, mohon informasinya untuk dikirim pada alamat e mail saya di h3n_wp@yahoo.co….terimakasih dan salam hormat selalu.

  29. Dear Mas Adhi n fans club-nya,

    Lebih lanjut soal peran microfinancing dalam diseminasi /implementasi PLTS di Indonesia, berikut saya share hasil workshop yang diselenggarakan organisasi kami bekerja sama dengan sejumlah organisasi di Eropa dan Departemen ESDM, yang berkaitan dengan hal tersebut.
    National Workshop On Solar Photo Voltaic Development in Indonesia; Going to a Sustainable Model, diselenggarakan akhir Juni lalu. Please check http://www.ybul.or.id dan prosiding workshopnya ada di segmen Download.
    trims

  30. pendy putra

    mas tolong aq minta cara membuat dan bahan-bahan yang dugunakan
    tlong kirim ke email mcibil@yahoo.com

    makasih……
    moga kita bisa mengatsi krisis enrgi untuk anak cucu kita

    amin
    txs ats bantuannya….
    malang…..

  31. adhe dy

    mas, saya berencana untuk Tugas Akhir dengan membuat solar colector, semua masih dalam pikiran saya :). Nah, yang ingin saya tanyakan adalah apakah ada sensor tekanan uap yang mendeteksi tekanan uap dalam suatu tabung.

    Salam Mas Adhe

    Sbnrnya saya perlu bnyk info ttg apa dan bgmn nya solar collector nya Mas Adhe.
    Mengapa musti pakai sensor tekanan uap? Solar collector yg bagaimana yang ingin dibuat Mas Adhe? Kalau hanya ingin memfokuskan cahaya matahari ke satu titik, saya kira tidak perlu sensor tekanan uap. Atau jenis yg bagaimana neh..:-D

    Salam, makasi kunjungannya.

  32. mas, saya dan teman2 mau buat tugas akhir pompa air bertenaga surya,rencananya alat ini mo disumbangkan ke masyarakat gitu, rencananya arus pompa yang kami gunakan adalah AC, makanya kami menambah rangkaian inverter 500 VA, kami punya modul surya 60 Wp. yang mau saya tanyakan :
    1. bisa gak spesifikasi alat di atas (inverter 500 VA & modul surya 60 Wp) tsb untuk menjalankan pompa AC berdaya minimal 125 watt?
    2. berapa kemampuan batere yang harus kami gunakan agar pompa bisa beroperasi lama?
    3. mana lebih bagus, pake batere kering atau batere basah?
    sory y mas kalo pertanyaan saya banyak, tapi tolong di jawab mas ya soalnya da deadline neh bikin TA nya.
    thanks ya mas..

  33. yasir

    ane copy ya…
    buat tugas kuliah thanks….

  34. Mat Sore,

    Mau nanya nih kalo di Indonesia beli pompa DC nya dimana nih?

  35. mohd hafizul

    aku amat berminat menjadi usahawan solar cell.Tapi pak aku nda tahu bagaimana caranya dan apa yang perlu aku ada. ditolong de pak bagaimana ?

  36. Informasi yang sangat berharga sekali mas.Terima kasih.

  37. Ahmad Harba

    untuk menyalakan peralatan, mis; TV, Kulkas, mesin Cuci, Rice cooker dan penerangan secara bersamaan dengan menggunakan sel surya bisa gak? kalo bisa, tolong dong ilmunya dibagi-bagi. mungkin ada skema atau apalah, trima kasih sbelumnya.

  38. Dede

    pagi,..

    saya sudah memasang solar cell, dan saya langsung mengambil tenaga listrik nya langsung ke baterai, dan ada masukan dari teman saya bahwa ada bagus nya jika arus dari batere yang sudah di cas dengan solar sel di pasang kan dulu ke converter,.. nah, saya sendiri bingung ” converter yang seperti apa yang bisa untuk di pakai dari batere mobil ke arus listrik normal..

    terima kasih…

    • Adhi

      Salam Pak Dede…

      Arus dari solar cell dan beteri itu arues searah, DC. jadi musti diubah ke AC. Konverternya ya konverter DC ke AC.

  39. julianto

    MAS, TOLONG INFORMASIKAN : PLTS UNTUK INDUSTRI KECIL.
    ATAU REFERENSI PLTS UNTUK INDUSTRI KECIL?. TERIMA KASIH SALAM HORMAT BY JULIANTO.

  40. umar kadafi

    kenapa plts blm, bisa di ajarkan untuk anak smk….

  41. Perhitungan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
    Perhitungan keperluan daya (perhitungan daya listrik perangkat dapat dilihat pada label di belakang perangkat, ataupun dibaca dari manual):
    • Penerangan rumah: 10 lampu CFL @ 15 Watt x 4 jam sehari = 600 Watt hour.
    • Televisi 21″: @ 100 Watt x 5 jam sehari = 500 Watt hour
    • Kulkas 360 liter : @ 135 Watt x 24 jam x 1/3 (karena compressor kulkas tidak selalu hidup, umumnya mereka bekerja lebih sering apabila kulkas lebih sering dibuka pintu) = 1080 Watt hour
    • Komputer : @ 150 Watt x 6 jam = 900 Watt hour
    • Perangkat lainnya = 400 Watt hour
    • Total kebutuhan daya = 3480 Watt hour
    Jumlah solar cells panel yang dibutuhkan, satu panel kita hitung 100 Watt (perhitungan adalah 5 jam maksimun tenaga surya):
    • Kebutuhan solar cells panel : (3480 / 100 x 5) = 7 panel surya.
    Jumlah kebutuhan batere 12 Volt dengan masing-masing 100 Ah:
    • Kebutuhan batere minimun (batere hanya digunakan 50% untuk pemenuhan kebutuhan listrik), dengan demikian kebutuhan daya kita kalikan 2 x lipat : 3480 x 2 = 6960 Watt hour = 6960 / 12 Volt / 100 Amp = 6 batere 100 Ah.
    • Kebutuhan batere (dengan pertimbangan dapat melayani kebutuhan 3 hari tanpa sinar matahari) : 3480 x 3 x 2 = 20880 Watt hour =20880 / 12 Volt / 100 Amp = 17 batere 100 Ah.

    lihat di http://www.gravitypower-generator.blogspot.com

  42. The downside, Berlinguette said: It takes a long
    time to get started. The community-oriented nature of the business
    again we are working on high value protein replacements
    for animal feed along several different verticals expanding on our testing from last solar reserve
    year. It noted that developing countries were also exploring the use of
    solar reserve energy should be taken on priority basis from solar reserve-rich states
    and open up proper interstate transmission. 04 to $0 67 per gallon.

  43. TTTerima Kasih Kepada yang memiliki Web site ini, karena telah membantu kami dalam mencarikan solusi untuk mengatasi Kelistrikan di Daerah kami yang sangat terpencil dan pedalaman kalimantan ini

    • Adhi

      Subhanallah…. terima kasih atas komentar Yang sangat menyemangati ini. Semoga sedikit bnyk membantu meringankan persoalan di sana. Salam dari Wina, Austria

Leave a reply to Dharmo Gandul Cancel reply